Publikasinusantara.com |Lahat, Sumsel – Maraknya mafia tanah di bebagai daerah khsusunya Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan diduga merugikan masyarakat pribumi yang dilakukan oleh mafia tanah, mulai dari menyerobot lahan sampai merusak lahan masyarakat.
Hal ini membuat para aktivis Lahat terpanggil jiwa dan raganya untuk membantu dan memperjuangkan hak masyarakat yang tertindas karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui aturan dan juknis dalam pembukaan lahan maupun pembebasan lahan yang dilakukan oleh oknum – oknum perusahaan.
Salah satu aktivis Lahat yang kerap disapa Bung Nata menyampaikan kepada awak media ini melalui pesan watshapp pribadinya menuturkan, saya dan rekan aktivis lainnya merasa terpanggil jiwa dan raga atas tertindasnya masyarakat yang dilakukan oleh cukong – cukong mafia tanah” Paparnya.
Dalam waktu dekat ini kami aktivis akan melakukan unjuk rasa bersama masyarakat untuk menyampaikan aspirasi keluhan yang lahannya di serobot dan di rusak oleh oknum mafia tanah yang tidak bertanggungjawab. Besok Selasa 28 Maret 2023 kita akan menggelar aksi damai di Lapangan MTQ Pemda Lahat pukul 10:00 Wib – selesai”Tutur Bung Nata.
Sambung dia, adapun masa besok yaitu aktivis bersama masyarakat pemilik lahan yaitu lebih kurang 150 orang dengan tuntutan sebagai berikut :
1. Mendukung pemerintah pusat, daerah dan APH untuk memberantas mafia tanah.
2. Kami mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk mencabut IUP PT. PRIAMANYA ENERGI.
3. Kami pemilik tanah yang diserobot dan di rusak PT. KPP SUBKONTRAKTOR dan PT. PRIAMANYA ENERGI meminta Bupati Lahat bertindak tegas kepada pihak perusahaan agar menyelesaikan sengketa lahan diantaranya Sungai Kili dan sungai Segung di wilayah Desa Keban.
Semoga aksi damai besok berlangsung aman dan tertib serta apa yang kami sampaikan akan di dengar dan segera di indahkan oleh pemerintah pusat maupun daerah” Harap Nata.
“Sandri.Wapimred•
