DPRD Kota Bogor Bantu Tebus Ijazah 2.500 Siswa Tingkat SMP dan

Publikasi Nusantara | Kota Bogor  – 2.500 masyarakat Kota Bogor yang tidak mempunyai ijazah sekolah lantaran tertahan ijazahnya kini sudah mulai tersenyum kembali.

Mereka tersenyum kembali usai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menebus ijazah mereka dari tiap-tiap sekolah di Kota Bogor.

Bacaan Lainnya

etua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengatakan, penebusan ijazah yang dilakukan oleh DPRD ini merupakan terusan hasil reses di masyarakat.

“Ijazahnya ini baik SD, SMP, maupun SMA. Ini adalah tindak lanjut dari hasil reses DPRD dan juga dialog dengan warga ketika banyak yang menyampaikan permasalahn ijazah mereka tertahan di sekolah,” kata Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto kepada TribunnewsBogor.com di Kantor DPRD Kota Bogor, Kamis (11/1/2024).

Dengan melalui kebijakan anggaran DPRD Kota Bogor, serta rapat dengan badan anggaran, pelunasan ijazah pendidikan bisa dilakukan.

Ditahun 2024 ini, anggaran senilai 7,7 Miliar dialokasikan untuk penebusan ijazah bagi masyarakat Kota Bogor.

Ijazah ini dirasa sangat penting dimiliki oleh masyarakat Kota Bogor terutama yang sudah menyelesaikan jenjang pendidikannya. DPRD Kota Bogor sendiri menggulirkan program ini sejak tahun 2021 lalu.

“Karena kita memandang ijazah ini sesuatu yang penting. Tentu, terhadap siswa yang sudah belajar 3 tahun. Terutama yang sudah lulus SMP SMA SMK. Ijazah ini penting juga untuk mencari pekerjaan,” jelas Atang.

Dari 2.500 orang ini, rata-rata ijazahnya tertahan akibat faktor ekonomi di keluarganya masing-masing. Akibat hal itu, mereka terpaksa menunggak pembayaran ijazah di sekolahnya.

“Biasanya tertahan karena ada tunggakan biaya sekolah. Apalagi di saat periode covid. Banyak yang tidak mampu sehingga buat mereka untuk melunasi itu sesuatu yang berat,” sambung Atang. Atang pun berharap, ditahun depan, anggaran terkait alokasi penebusan ijazah ini dipastikan bertambah.

Apalagi saat ini, pandemi covid sudah selesai. “Alhamdulillah kuota tahun ini dua kali lebih besar dibanding tahun 2022. Dan di tahun depan akan lebih besar lagi. Karena kebutuhan kita untk covid selesai. Sehingga kita bisa fokus membantu masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang penerima ijazah, Rama Raehan kini sangat senang ijazah SMP bisa dimilikinya. “Alhamdulilah senang akhirnya dapat ijazah juga. Sebelumnya ijazah saya ditahan di sekolah saya,” kata Rama. Rama saat SMP bersekolah di SMP Islam Da’Watul Quran. Dia lulus pada saat pandemi masih melanda yakni tahun 2021.

Dia kini seorang pelajar kelas 11 SMK. Saat itu, dia tidak bisa menebus ijazah lantaran faktor ekonomi keluarga.

“Faktor ekonomi saja. Kebetulan ibu saya harus meghidupi empat orang anak sekaligus kan,” tambahnya. Namun, diakui olehnya, beruntungnya ia dipermudah ketika mendaftar ke SMA.

Ia hanya berbekal Surat Tanda Kelulusan dan akhirnya bisa bersekolah di SMA. “Kebetulan juga kan bisa pakai surat keterangan lulus saja waktu itu. Lalu, ditambah juga surat keterangan tidak mampu,” pungkasnya. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *